Minggu, 01 November 2015

penyakit hipertiroid



HIPERTIROID ADALAH
Hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon tiroid. Akibatnya, kadar hormon tiroid dalam darah sangat tinggi. Padahal hormon ini hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di persis di bawah jakun. Organ ini berfungsi memproduksi hormon tiroid. Hormon tiroid sendiri sangat penting dalam proses metabolisme makanan menjadi energi, juga untuk mengendalikan pertumbuhan tubuh. Manfaat lain hormon tiroid yang tidak kalah penting adalah mengatur suhu tubuh, mempengaruhi denyut jantung, dan mengontrol produksi protein.
Penyebab tersering hipertiroid adalah Penyakit Grave's. Penyakit ini timbul karena sistem kekebalan tubuh manusia menyerang kelenjar tiroid, sehingga timbul respon berupa produksi hormon tiroid dalam jumlah sangat banyak. Penyakit Grave's biasanya mengenai mereka yang saling bertalian darah.
Di samping penyakit Grave's, hipertiroid juga dapat disebabkan oleh pembengkakan kelenjar tiroid atau pembentukan benjolan pada kelenjar tiroid. Penyebab lain hipertiroid adalah infeksi kelenjar tiroid oleh virus atau bakteri, keadaan ini disebut tiroiditis. Selain itu, hipertiroid dapat juga diakibatkan oleh pertumbuhan sel kanker di dalam kelenjar tiroid.
Gejala hipertiroid dapat menyerupai gejala penyakit lain, sehingga kadang-kadang sulit untuk didiagnosis. Selain itu, gejala hipertiroid sangat banyak dan beragam. Beberapa diantaranya adalah:
  1. Berat badan turun meskipun nafsu makan dan jumlah makanan yang dimakan tidak mengalami perubahan;
  2. Denyut jantung lebih cepat (> 100 kali per menit), tidak beraturan, dan kadang-kadang muncul perasaan berdebar-debar;
  3. Timbul rasa gugup, cemas, dan gampang tersinggung;
  4. Tangan atau ujung jari gemetar;
  5. Turun keringat berlebihan;
  6. Bagi wanita, pola haid berubah-ubah;
  7. Sensitif terhadap suhu panas;
  8. Buang air besar lebih sering;
  9. Kelenjar gondok membesar;
  10. Letih, lesu, dan loyo;
  11. Susah tidur;
  12. Kulit terlihat menipis dan rambut menjadi rapuh;
  13. Pada hipertiroid akibat penyakit Grave's, mata tampak membelalak terus menerus.

Ada empat tipe pengobatan hipertiroid, yaitu obat beta-bloker, obat antitiroid, iodium radioaktif, dan pembedahan.
Obat beta-bloker tidak berfungsi untuk menurunkan produksi hormon tiroid, tapi berguna untuk menurunkan tekanan darah, memperlambat denyut jantung, dan mengurangi jantung berdebar. Salah satu tujuan obat ini adalah untuk membuat penderita merasa lebih nyaman.
Obat antitiroid contohnya adalah profiltiourasil dan metamizol. Kedua obat ini mempengaruhi sel tiroid agar mengurangi produksi hormon tiroid. Pengobatan biasanya baru berefek setelah 6 sampai 12 minggu. Walaupun demikian, pengobatan harus tetap diteruskan minimal setahun, bahkan lebih.
Obat lain hipertiroid yaitu iodium radiokatif. Cara kerja obat ini adalah ketika iodium diserap oleh sel tiroid, sel tersebut akan mati akibat faktor radioaktif yang dibawa oleh iodium. Matinya sel tiroid akan menyebabkan produksi hormon tiroid menurun. Pengobatan dengan iodium radioaktif telah sejak lama dilakukan, sudah sekitar 60 tahun lebih, dan pengobatan ini dianggap aman.
Mengenai pembedahan, tindakan pengangkatan kelenjar tiroid jarang dilakukan. Tindakan ini, selain dapat menyebabkan efek samping berupa rusaknya pita suara, juga penderitanya harus minum obat pengganti hormon tiroid selama hidupnya.
Apa Tanda Fisik Penderita Hipertiroid?
Hasil pemeriksaan fisik juga bervariasi, dokter akan menemukan tanda-tanda sebagai berikut :
  1. Pembesaran/benjolan (goiter) dan bising di kelenjar tiroid,
  2. Bola mata menonjol (eksoptalmus), kelopak mata tertarik ke atas (retraksi),
  3. Tremor,
  4. Kulit cenderung basah dan hangat,
  5. Denyut jantung meningkat (tachycardia) dan tidak teratur (aritmia),
  6. Hipertensi,
  7. Kelemahan otot, terutama tungkai.
Apa Penyebab Hipertiroid?
Penyebab hipertiroid ialah :
  1. Penyakit Grave (Basedow), akibat gangguan sistim imunitas.
  2. Tiroiditis Hasimoto, akibat peradangan sehingga terjadi kebocoran pelepasan tiroksin.
  3. Sruma nodosa toksik, akibat benjolan dalam tiroid yang hiperaktif.
  4. Iatrogenik, akibat konsumsi obat thyroid yang berlebih atau obat anti-aritmia (Amiodaron).
  5. Keganasan kelenjar tiroid.
Apa Faktor Risiko Terjadinya Hipertiroid?
Faktor risiko terjadinya hipertiroid ialah :
  1. Turunan/genetik,
  2. Gender. perempuan lebih berisiko terkena hipertiroid daripada laki-laki (8 : 1).
Bagaimana Mendiagnosis Penyakit Hipertiroid?
Untuk memastikan apakah seseorang menderita hipertiroid serta untuk mengetahui penyebab, selain melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter akan menganjurkan beberpa pemeriksaan penunjang antar lain :
  1. Pemeriksaan laboratorium : T4, T3, FT4, FT3 dan TSHs. Pada hipertiroid T4, T3, FT4, FT3 akan meningkat dan TSHs akan menurun.
  2. Radioactive iodine uptake test. Tingginya uptake menandakan ada hipertiroid.
  3. Radioscan tiroid.
Bagaimana Pengelolaan Hipertiroid?
Pengelolaan hipertroid meliputi :
1. Perubahan pola hidup.
  • Hindari rokok, kopi, alkohol,
  • Konsumsi kalsium dan vitamin yang cukup
2. Obat-obatan / medikamentosa.
  • Obat anti-tiroid yang menghambat produksi hormon tiroid, a.l. :
    • Propyl tiourasil (PTU)
    • Karbimazole
    • Metimazole
  • Propanolol, obat antihipertensi yang sekaligus untuk mengendalikan frekuensi denyut jantung.
3. Terapi radioisotop. Merusak jaringan tiroid yang hiperaktif dengan Iodium radioaktif.
4. Operasi, baik total (tiroidektomi) maupun partial (lobekstomi).
Pada eksoptahlmus yang hebat mungkin diperlukan tindakan operasi khusus untuk mengkoreksi posisi bola mata
Apakah Komplikasi Hipertiroid?
Komplikasi hipertiroid yang perlu dicermati ialah :
  1. Krisis hipertiroid/Thyroid storm. Situasi urgent yang ditandai demam tinggi, denyut jantung sangat cepat dan tidak teratur (fibrillasi atrial), tak sadar sampai meninggal. Kondisi ini dapat terjadi akibat minum obat yang tidak disiplin.
  2. Kelainan pada mata berupa mata kering, gangguan penglihatan, mudah infeksi, luka sampai buta.
  3. Hipertensi, gangguan irama jantung sampai gagal jantung.
  4. Osteoporosis (tulang kropos).
Bagaimana Prognosis Penderita Hipertiroid?
Prognosis hipertiroid sangat tergantung pada penyebab. Dengan penanganan dan pemantauan yang disiplin, umumnya gejala hipertiroid akan terkendali dan teratasi. Dosis obat perlu disesuaikan secara berkala sampai kondisi telah normal (euthyroid). Pengobatan perlu dilanjutkan minimal 18 – 24 bulan, bila tetap terkendali dan stabil, obat dapat dihentikan.
Umumnya pendeita hipertiroid memberi respons yang baik dengan pengobatan, walaupun ada kemungkinan terjadi kekambuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar